Provider


Minggu, 25 September 2011

My Favorite Mangaka : Adachi Mitsuru

Komik adalah salah satu faktor yang mempengaruhi saya berkembang dan cara berpikir. Untuk sebagian orang, komik hanyalah hiburan tetapi untuk saya, komik adalah teman, inspirasi dan impian (meskipun artian yang satu ini agak lebay ).
Pembuat komik atau biasa di sebut mangaka (漫画家), adalah orang-orang yang luar biasa. Mereka dapat menggambarkan cerita dengan mencurahkannya lewat gambar, mimik yang detail dan alur cerita yang rumit. Penuh dengan imajinasi. Tidak ada yang tidak mungkin dalam cerita di komik, banyak isinya yang nyeleneh dan tidak masuk di akal.


Salah satu mangaka favorit saya adalah Adachi Mitsuru (あだち 充 atau 安達 充), dia lahir 9 Februari, 60 tahun yang lalu di Prefektur Gunma, Jepang. Pada awalnya, Adachi-sensei bekerja sebagai asisten di Isami Ishii setelah dia lulus dari Gunma Prefectural Maebashi Commercial High School pada 1969. Debut pada tahun 1970 dengan Kieta Bakuen, bedasarkan manga awal yang dbuat oleh mangaka Satoru Ozawa.
Tema-tema mangaka Adachi-sensei sebenarnya tidak banyak jenisnya, Adachi-sensei selalu membuat manga dengan tema olahraga (yang sebagian besar adalah baseball, tetapi ada juga tinju) dan komedi romantis. Walaupun tema yang itu-itu saja, tetapi Adachi-sensei dapat menceritakan sesuatu yang simpel tetapi mengena. Dia dideskripsikan sebagai mangaka yang "delightful dialogue", jenius dalam menggambarkan kisah keseharian hidup,"the greatest pure storyteller" dan "a master manga artist"
Dia juga adalah salah satu mangaka yang menulis di tiga jenis manga rate, yaitu shounen, shoujo dan seinen manga.

Dari keseluruhan manga yang dibuatnya, saya sangat tertarik dengan cerita keseharian si tokoh utama. Memang, komposisi tokoh yang di buatnya tidak berbeda satu sama lain. biasanya terdapat empat tokoh utama, dua tokoh perempuan dan dua tokoh laki-laki. Tokoh utama laki-laki adalah seorang yang bodoh, ceroboh tetapi memiliki bakat terpendam. Sedangkan tokoh utama perempuan tidak jauh dari karakter tomboy, judes atau ceroboh dan sedikit lemot. meskipun karakter-karakter ini selalu ada dalam manga-nya dan ceritanya terhitung serupa tetapi tidak membosankan. Hampir seluruh cerita Adachi sensei terdapat hubungan "teman sepermainan sejak kecil". Kekhasan lain dalam manga-nya adalah adachi-sensei selalu membuat satu hingga tiga halaman penuh dengan gambaran sunyi perumahan, sungai, sekolah kemudian di akhir bagian ini tiba-tiba si tokoh utama muncul dengan dialog "ah!". Memang bagian menyebalkan, satu hingga tiga halaman penuh hanya untuk menyimpulkan si "ah!" ini. Echii pun tidak luput dari cerita Adachi-sensei.


Adachi-sensei juga sering sekali menunjukan kenarsisannya. Tokoh dirinya yang dkejar deadline oleh editor atau hanya sekedar lewat selalu ada dalam setiap komiknya. Sering dirinya digambarkan sebagai sosok berkacamata dan berambut panjang sambil memegang kertas dan pensil.. Meskipun semua khas adachi-sensei selalu ada dalam setiap manganya, akan tetapi pembaca tidak pernah bosan dengan ceritanya. Komedi romantis dan olahraga adalah tema yang benar-benar menarik dan menyenangkan.

Beberapa orang menyebut goresan adachi-sensei adalah goresan tidak kreatif karena wajah-wajah empat tokoh utama yang selalu di usungnya tidak banyak berbeda antar manga. Hampir mirip dan selalu sama seperti itu. Akan tetapi semua kekurangan Adachi sensei tertutupi dengan alur cerita yang baik.

Beberapa manga-nya telah dijadikan live action, seperti H2, Rough dan Touch. Tetapi hanya H2 yang dijadikan dorama 11 episode. Menurut saya, dari tiga live action manga Adachi-sensei, hanya H2 yang berhasil menggambarkan alur cerita dari manga-nya. Mungkin karena Rough dan Touch dijadikan film dengan durasi yang tidak lebih dari dua jam, sehingga ceritanya dipotong sana sini untuk memenuhi kuota sebuah film
.
Hingga saat ini, adachi sensei masih aktif dalam membuat manga meskipun umurnya sudah menginjak 60 tahun..
berikut daftar manga Adachi Mitsuru
Nine (October 1978 - November 1980, Weekly Shōnen Sunday)
Oira Hōkago Wakadaishō (1979–1980)
Hiatari Ryōkō! (1979 issue 2 - 1981 issue 15, Weekly Shōjo Comic)
Miyuki (1980 issue 17 -1984 issue 18, Shōnen Big Comic)
Touch (1981 issue 36 -1986 issue 50)
Slow Step (September 1986 - March 1991, Ciao)
Rough (1987 issue 17 - 1989 issue 40, Weekly Shōnen Sunday)
Niji Iro Tōgarashi (1990 issue 4/5 - 1992 issue 19, Weekly Shōnen Sunday)
Jinbē (20 June 1992 - 20 March 1997, Big Comic Original)
H2 (1992 issue 32 - 1999 issue 50, Weekly Shōnen Sunday)
Itsumo Misora (2000 issue 22/23 - 2001 issue 24, Weekly Shōnen Sunday)
Katsu! (2001 issue 36/37 - 2005 issue , Weekly Shōnen Sunday)
Cross Game (2005–2010, Weekly Shōnen Sunday)
Q and A (since June 2009, Monthly Shōnen Sunday)


"…you are “rough”. Every drawing, for as good as it can be… it always starts with a “rough” sketch. From now on, you will lay many lines on each other… you will redo many sketches, but from all those lines you have to choose your own one. It’s ok even if it’s approximate, it’s ok even It is not necessary to complete by now the rough sketches. Make more and more drafts. “Rough” To be incomplete, that’s your weapon." by Adachi Mitsuru

0 komentar:



Follow Me..


Senang Berbagi Informaxi

  © Blogger templates The Transformers by Blog Tips And Trick 2009